‎Proyek RKB SDN 15 Penukal Utara Diduga Mangkrak,APH Di Minta Lakukan Pemeriksaan

PALI -LENSASUMSELNWS.COM

‎Terungkap suatu kegiatan proyek pembangunan lanjutan penambahan dua ruang kelas di SDN 15 Penukal Utara, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) yang bersumber dari dana APBD TA 2025 dengan pelaksana CV Anugerah Jaya Perkasa dan Nilai Kontrak Rp.299.160.000, Yang terletak di Desa Kota Baru Kecamatan Penukal Utara, Kabupaten PALI.

‎Dari hasil investigasi pegiat kontrol sosial tersebut, rupanya terungkap adanya kegiatan proyek tersebut, diduga telah terjadi ajang bancaan pekerjaan proyek, karena menurut keterangan dari salah satu Oknum guru di SDN 15 Penukal Utara tersebut, saat dimintai keterangan menyatakan,

‎”kalo dak salah awal pembangunan ruang kelas ini di perkirakan pada akhir tahun 2024, ungkapnya pada media ini 5/8/2025.

‎Dari keterangan itu terungkap bahwa kegiatan proyek dimulai akhir tahun 2024 hingga sampai bulan Agustus tahun anggaran 2025, sekarang belum menunjukan penyelesaian kegiatan pembangunan. atau rampung 100/%.

‎Pertanyaan pun muncul dari publik ada apa sebenarnya dengan pelaksanaan proyek pembangunan ruang kelas SDN 15 Penukal Utara ini?

‎Dan kenapa bisa seperti ini?

‎Lebih lanjut pegiat kontrol sosial pun mengorek keterangan dari oknum guru tersebut yang dibincangi dilokasi menyatakan, “kalo dak salah saat pasca pelantikan Bupati PALI baru setelah itu kegiatan proyek tersebut di stop, dan dilanjutkan kembali ditahun 2025.” ujarnya.

‎Ironisnya lagi memang lokasi kegiatan proyek yang diduga jadi ajang bancaan tersebut, terletak di wilayah atau Desanya jauh dari Jangkauan tepatnya berada di perbatasan Kabupaten PALI dengan Kabupaten Muba. Red

‎Menanggapi hal tersebut, Aktivis peduli serta pemerhati pembangunan Kabupaten PALI Aldi Taher, menegaskan, bahwa dengan terungkapnya adanya kegiatan proyek demi proyek yang dimaksud, tentunya ini sudah menjadi bukti penegasan bagi unsur Aparat Penegak Hukum (APH) untuk melakukan pemeriksaan atas adanya aktivitas pengelolaan dana APBD dari tahun ketahun itu.

‎Lanjutnya, bahwa dengan adanya kegiatan yang dinilai tidak masuk akal ini, karena selain siswa dapat terganggu proses belajar sekolahnya selama ini tersebut, patut diduga kegiatan demi kegiatan proyek yang diduga berulang-ulang tersebut, menjadi ajang bancaan korupsi dari para petinggi pejabat terkait maupun kontraktor.

‎”Ini wajib dilakukan pemeriksaan penegak hukum, apakah benar hal tersebut terjadi,” desak Aldi Taher (05/08).

‎Hingga berita ini diturunkan, media ini belum memperoleh konfirmasi resmi terkait dugaan temuan tersebut. Upaya untuk menghubungi pihak-pihak yang dianggap bertanggung jawab pun belum membuahkan hasil. Red/TIM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *