PALI – LENSASUMSELNEWS.COM
Suasana khidmat dan penuh kebersamaan menyelimuti Dusun IV, Desa Pengabuan Timur, Kecamatan Abab, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) pada Selasa, 8 Juli 2025. Ratusan warga berkumpul untuk menggelar acara tahunan Persedekahan Adat, atau yang lebih dikenal dengan Sedekah Sedusun, sebuah tradisi leluhur yang terus dilestarikan dan menjadi perekat silaturahmi.
Acara sakral yang berlangsung di Jalan Pertamina Desa Pengabuan Timur ini dimulai sejak pukul 07:30 WIB hingga selesai. Berbagai tokoh penting turut hadir meramaikan jalannya acara, di antaranya Kepala Desa Pengabuan Timur Ivey Sastra, Am. Kep., Kades Supriyanto SH, perwakilan dari Kecamatan Abab, tokoh masyarakat, pemuka agama, serta tamu undangan lainnya.
Pembukaan Sedekah Sedusun diawali dengan atraksi pencak silat yang memukau, dilanjutkan dengan ritual inti Pemandian Barang Pusaka. Prosesi ini menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi, menambah kekhidmatan suasana dengan pembersihan simbolis benda-benda pusaka. Setelah itu, kemeriahan berlanjut dengan pementasan Tarian Burung Putih yang memukau, menampilkan kekayaan budaya lokal yang memesona.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Desa Pengabuan Timur, Ivey Sastra, Am. Kep., menyatakan apresiasinya terhadap kegiatan tersebut.
“Kami selaku pemerintah desa sangat mendukung acara tahunan sedekah adat, yang lebih dikenal dengan sebutan sedekah dusun ini,” ungkap Kades Ivey. “Semoga acara ini terus berlangsung sampai ke anak cucu kita kelak serta dapat memotivasi desa-desa lainnya,” harapnya.
Kades Ivey juga menambahkan rasa syukurnya atas kelancaran acara. “Alhamdulillah gelar sedekah adat atau sedekah dusun yang kita laksanakan berjalan aman dan lancar. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada seluruh elemen masyarakat yang hadir. Mari tetap kita jaga kebersamaan ini,” pungkas Kades Pengabuan Timur Ivey Sastra pada Selasa (8/7).
Sementara itu Waneli, salah satu tokoh pemuda setempat, menyampaikan harapan besar masyarakat terhadap tradisi ini. “Masyarakat setempat sangat berharap bahwa tradisi Sedekah Sedusun ini akan mendapatkan perhatian lebih dari Pemerintah Kabupaten PALI,” ujar Waneli. la menambahkan,
“Kami percaya bahwa dengan dukungan pemerintah, warisan budaya yang tak ternilai ini dapat terus dipertahankan dan diperkenalkan kepada generasi mendatang, sekaligus menjadi daya tarik budaya bagi daerah.” harapannya.(Red)